Arya Stark adalah anak ketiga dan putri kedua Lord Eddard Stark dan istrinya, Lady Catelyn Stark. Setelah melarikan diri dari King’s Landing, Arya pergi ke Braavos untuk dilatih sebagai Facelessman di House of Black and White di Braavos, dan menggunakan keterampilan barunya untuk mengadili mereka yang telah menganiaya keluarganya.
Biografi
Latar Belakang
Arya Stark adalah putri bungsu dan anak ketiga dari Lady Catelyn dan Lord Eddard Stark. Eddard adalah ketua dari House Stark dan Lord Paramount of the North. North/Utara adalah salah satu daerah konstituen dari Tujuh Kerajaan dan House Stark adalah salah satu Great House di dunia. House Stark memerintah wilayah Winterfell dan Eddard juga memegang gelar Lord of Winterfell dan Warden of the North kepada Raja Robert Baratheon.
Arya lahir dan dibesarkan di Winterfell. Dia memiliki kakak perempuan, Sansa Stark. Dia juga memiliki kakak laki-laki, Robb, dua adik laki-laki, Bran dan Rickon dan "saudara tiri ", Jon Snow.
Arya menolak anggapan bahwa ia harus menjadi seorang wanita dan menikah untuk mendapatkan pengaruh dan kekuasaan. Sebaliknya, ia percaya bahwa ia dapat menempa nasibnya sendiri. Dia terpesona oleh peperangan dan pelatihan dalam penggunaan senjata, dan bosan dengan bordir dan kegiatan "seperti wanita" lainnya. Dia memiliki hubungan pertengkaran dengan saudara perempuannya Sansa, karena minat dan kepribadian mereka yang berbeda. Dia sangat dekat dengan "saudara tirinya" Jon Snow. Sebelum meninggalkan Winterfell untuk bergabung dengan anggota the Night’s Watch, Jon memberikan sebuah pedang kepada Arya yang diberi nama “Needle/jarum” karena bertuknya kecil tidak seperti pada pedang umumnya, namun tetap saja itu bukan sebuah mainan.
Storyline
Setelah ayahnya diangkat menjadi Hand of the King, Arya mengikuti ayahnya ke King’s Landing ibu kota kerajaan. Arya sempat dilatih tehnik bermain pedang oleh master of sword, Syrio Forel dari Braavos, Arya merupakan sosok yang pantang menyerah dan mudah belajar, terlihat dari apa yang dilatih oleh Syrio Forel.
Namun kejadian mengerikan pun terjadi, disaat King Robert yang saat itu sedang sekarat, sebelum meninggal ia menyerahkan jabatannya kepada Ned Stark sampai anaknya Joffrey cukup usia untuk menjadi King. Saat itu terjadi perselisihan dengan Queen Cercei yang mendeklarasikan anaknya Joffrey sebagai Raja, Ned Stark yang saat itu menolak dan memberontak, ditangkap dan di cap sebagai penghianat.
Pada saat itu prajurit Lannister menangkap Sansa Stark dibawah perintah Cercei dan Joffrey. Arya yang pada saat itu sedang berlatih pedang bersama Syrio Forel tiba-tiba didatangi pasukan Lannister untuk menangkapnya, Arya berhasil kabur tetapi Syrio terbunuh.
Ned di penjara, hingga saat itu diadili dan mengakui kejahatan terhadap King Joffrey, alih-alih mendapat pengampunan dari King Joffrey, Joffrey justru menghakimi Ned dengan memenggal kepalanya. Pada saat itu Arya berada dilokasi saat ayahnya akan dieksekusi, berdiri di kerumunan didekat patung baelor, menyaksikan bagaimana ayahnya dieksekusi.
Arya Stark lalu dibawa oleh Yoren untuk mengamankannya, Yoren adalah anggota the Night’s Watch dan juga teman dari Ned, sebelum dieksekusi Ned melihat Arya berdiri didekat patung Baelor, saat dibawa ke tempat eksekusi Ned memberi kode kepada Yoren “Baelor.. Baelor” memberi tahu putrinya ada disana. Arya dibawa bersama anggota rekrutan Yoren lainnya untuk dibawa ke Castle Black, dalam perjalan mereka diserang pasukan Lannister yang mencari anak bernama Gendry “Anak haram Robert Baratheon”. Yoren terbunuh, Arya dan teman-temannya ditangkap dan dibawa ke Harrenhal.
Mereka menjadi tahanan di Harrenhal dan menyaksikan siksaan kematian para tahanan, hingga akhirnya Arya mulai menyebutkan nama-nama orang yang ingin dibunuh. Aya sempat menjadi pembantu dari Lord Tywin Lannister. Setelah lord Tywin pergi dari Harrenhal, Mereka berhasil kabur bersama Gendry dan Hot Pie berkat bantuan pria bernama Jaqen Haghar yang merupakan Faceless Men dari Braavos. Jaqen memberikan sebuah koin bila mana Arya ingin menemuinya di Braavos koin itu bisa membantunya.
Mereka akhirnya melanjutkan perjalanan hingga akhirnya bertemu anggota Brother Hood, dan dibawa ke sebuah rumah makan dan diajak untuk makan, mereka pun berjanji untuk membebaskan Arya dan temannya. Pada awalnya Brother Hood tidak mengetahui identitas Arya, Hingga datang Sandor Clegane sebagai tawanan Brother Hood, Sandor Clegane mengenali Arya, sehingga Brother Hood tidak jadi membebaskan Arya dan Temannya.
Sementara itu Hot Pie memutuskan untuk menjadi juru masak di rumah makan tersebut, Gendry dan Arya ikut bersama Brother Hood, pada awalnya Gendry ingin menjadi anggota Brother Hood akan tetapi datang pendeta merah dan menangkapnya, Arya yang kesal lalu melarikan diri, tetapi di tangkap oleh Sandor Clegane. Clegane membawa Arya ke tempat ibunya dan kakaknya Robb sebagai tebusan, akan tetapi mereka terlambat, ibu dan kakaknya di bunuh oleh orang-orang Frey.
Singkat cerita Arya melarikan diri dari Clegane dan memutuskan untuk ke Braavos untuk dilatih menjadi Faceless Men. Disana ia dilatih dengan keras dan bermain Game of Faces.
Hingga akhirnya arya menjadi seorang Faceless Men dengan code No One, dan mulai menjadi Assasin dan membunuh orang yang ada di daftar untuk dibunuh. Arya membunuh Walder Frey orang yang membunuh keluarganya, dan meracuni semua orang-orang Frey.
Arya akhir kembali ke Winterfell setelah Jon memenangkan Battle of Bastard dan menjadi King in the North, Arya kembali bertemu Sansa saudara perempuannya dan Bran Stark, sementara itu Jon sedang berada di Dragonstone bersama Daenerys untuk membuat aliansi.
Kepribadian
Arya adalah anak yang sangat mandiri, tetapi dia merupakan anak yang tomboy, dia tidak pernah bercita-cita menjadi seorang Lady seperti kakaknya Sansa. Arya adalah anak yang liar yang suka berpetualang, tidak perduli terhadap aturan. Arya merupakan anak yang jahil ia suka menjahili kakaknya Sansa bahkan adik-adiknya terkadang orang lain tersenyum melihat tingkahnya, oleh karena itu ia selalu bertengkar dengan kakaknya Sansa. Ia memiliki hubungan yang dekat dengan “saudara tirinya” Jon Snow.
Setelah menjadi Faceleesman Arya bisa menjadi orang yang agak berdarah dingin, orang yang sedikit sadis, terutama saat menghadapi dan membunuh orang yang ada di daftar kematiannya.
Kemampuan
Arya memiliki kemanpuan luar biasa bahkan sebelum dia meninggalkan Winterfell, Arya menunjukkan keterampilan yang menjanjikan dalam bela diri seperti memanah, mampu mengenai target dari jarak jauh. Akhirnya, setelah menerima pelatihan dari Syrio Forel dan kemudian dari Faceless Men, Arya meningkatkan keterampilannya dengan luar biasa.
Arya juga memiliki pikiran analitis yang tajam dan keterampilan akting yang baik, mampu meniru orang-orang yang wajahnya dia kenakan sambil mempraktikkan pelatihan Faceless Men-nya.
Selain itu, ia mahir dalam infiltrasi, mampu menyelinap tanpa terdeteksi ke The Twins Castle dan mengklaim mampu melakukan hal yang sama melalui Winterfell Castle. Ini dianggap sebagai keterampilan lain yang dipelajari melalui pelatihan Faceless Men, meskipun itu tidak pernah ditampilkan dalam pertunjukan.
Arya relatif tahan terhadap rasa sakit meskipun perawakannya kecil, mampu berlari lebih cepat dan kemudian mengalahkan seorang pembunuh yang terampil meskipun luka tusukan yang parah.
Daftar untuk dibunuh
Orang-orang dalam daftar kematian Arya saat ini adalah:
- Cersei Lannister - Untuk perannya dalam eksekusi ayahnya dan kematian Lady.
- The Mountain - Karena memimpin penyiksaan brutal di Harrenhal. Dihidupkan kembali oleh Qyburn dari kematiannya.
- Walder Frey - Untuk perannya dalam membunuh Robb dan ibunya. Dibunuh oleh Arya setelah dia masuk ke kastilnya menggunakan topeng shapeshifter Faceless Men. Arya pertama-tama membunuh putra-putra Lord Walder, Lame Lothar dan Black Walder Rivers (yang masing-masing membunuh kakak iparnya yang hamil dan ibunya selama Red Wdding), kemudian memberi makan daging mereka kepada Lord Walder yang tidak disengaja yang dipanggang menjadi pai.
- Polliver - Karena membunuh temannya Lommy, mencuri pedangnya, dan mengambil bagian dalam penyiksaan brutal di Harrenhal. Dibunuh oleh Arya sambil mengulangi kata-kata yang sama yang Polliver katakan kepada Lommy ketika dia membunuhnya.
- Joffrey Baratheon - Untuk memesan eksekusi ayahnya. Dibunuh saat pernikahannya sendiri tetapi bukan arya yang membunuhya.
- Rorge - Karena mengancam akan memperkosanya. Dibunuh oleh Arya setelah menambahkannya ke daftar.
- The Hound - Karena membunuh temannya Mycah dan menjadi antek Lannister. Cedera parah oleh Brienne dari Tarth dan dibiarkan mati oleh Arya. Dia benar-benar selamat, meskipun dia tidak mengetahuinya, dan dia kemudian mengakui bahwa pada saat itu sebagian dari dirinya tidak ingin dia mati dan dia sudah menghapusnya dari daftar.
- Tywin Lannister - Untuk memimpin Lannister melawan saudaranya. Dibunuh oleh putranya sendiri, Tyrion Lannister.
- Meryn Trant - Karena membunuh majikannya yang menari, Syrio Forel, dan membantu Cersei dalam kudeta. Dibunuh oleh Arya di rumah bordil Braavosi tempat dia menyamar sebagai Ghita.
Untuk saat ini, Arya menambahkan Red Woman, Beric Dondarrion, dan Thoros dari Myr ke dalam daftarnya, karena dia mengecewakannya.
Ilyn Payne, algojo yang memenggal ayahnya, juga dihapus dari daftar, mungkin karena ia adalah seorang pekerja upahan hanya mengikuti perintah seperti The Hound. Lebih jauh, aktor yang memerankan Ilyn Payne menderita kanker pankreas setelah Musim 1 dan hampir mati, sehingga kembalinya ke serial TV menjadi tidak pasti.
Arya kemudian memberi tahu bahwa dia tidak lagi berniat membunuh Hound ketika dia meninggalkannya, menunjukkan bahwa dia mungkin menghargai upayanya untuk membantunya tetap hidup.
loading...
1 Komentar
Favorit karakter
BalasHapus